Artikel - Sekelompok Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang berdiskusi mengenai salah satu iklan layanan masyarakat dari laman youtube https://youtu.be/-E0LfvaYUik.
“Apakah penyuluhan obat cacing tersebut hanya untuk promosi saja? ” ujar salah satu mahasiswa.
Sekelompok Mahasiswa Universitas Pamulang sedang berdiskusi (sumber : dokumen pribadi)
Hal tersebut terungkap pada forum diskusi yang dilakukan saat kuliah pada hari sabtu, dimana ternyata salah satu permasalahan kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak adalah cacingan. Anak-anak lebih cenderung terkena penyakit cacingan dibandingkan orang dewasa karena tempat mereka bermain cenderung di tempat yang kotor.
Pada iklan layanan publik tersebut menjelaskan tentang pentingnya minum obat cacing pada anak setiap 6 bulan sekali atau minimal sekali dalam setahun. Informasi ini diberikan oleh Kemenkes dan Jhonson & Jhonson.
Melansir laman https://www.kemkes.go.id/article/print/1151/pencanangan-hari-waspada-cacing.html, Kementrian Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Johnson & Johnson sebagai produsen obat cacing menyelenggarakan pencanangan Hari Waspada Cacing pada Jum’at (23/7/2010) di Gelanggang Samudra Ancol, Jakarta Utara.
Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan & PPM Kementrian Kesehatan dr. Hartati Samsudin, MQIH dalam sambutannya mengatakan berdasarkan hasil Survey tahun 2010, saat ini anak Indonesia yang menderita penyakit Cacingan rata-rata berada di kisaran 30%.
Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) ini kembali menggali informasi mengenai penyebab dan dampaknya bagi manusia khususnya pada anak.
Cacingan merupakan penyakit infeksi yang cukup umum dialami oleh anak-anak khususnya anak usia sekolah yaitu usia 5-14 tahun. Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan angka kejadian infeksi cacingan yang tinggi. Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi anak-anak adalah cacing pita, cacing tambang, cacing kremi, dan cacing gelang.
