Serang, bidiktangsel.com - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan kolaborasi dalam penanganan stunting harus kompak layaknya saat menangani pandemi Covid-19. Serta turun langsung ke lapangan agar penanganan permasalahan tepat sasaran.
Hal itu diungkap Al Muktabar saat menghadiri Bhakti Sosial Gerakan Bersama Pelayanan MKJP (Gerebek) Tahun 2023 Dalam Rangka Hari Ulang Tahun Persit Candra Kirana Ke-77 yang dilaksanakan bersama BKKBN RI, Pemprov Banten, Korem Maulana Yusuf 064 dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Terminal Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Rabu (18/1/2023).
“Kolaborasi dan turun langsung ke lapangan itu merupakan perintah langsung Bapak Presiden pada saat Rakornas di Sentul, Bogor dalam menangani berbagai permasalahan yang saat ini tengah dihadapi bersama seperti kemiskinan ekstrim, stunting, ketahanan pangan. Jika bisa dikenadalikan dengan baik akan berdampak positif terhadap penanganan inflasi di Provinsi Banten pada khususnya,” ungkapnya.
“Saya mengapresiasi atas agenda yang diinisiasi oleh Persit ini. Padahal baru kemarin Bapak Presiden mengintruksikan, tapi hari ini langsung bergerak untuk bersama-sama menangani persoalan yang ada di masyarakat,” tambah Al Muktabar.
Pihaknya meyakini, dengan kolaborasi yang baik antar semua pihak, seberat apapun tantangan yang dihadapi akan dengan mudah bisa diselesaikan. Hal itu sudah terbukti pada saat penanganan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, dimana kekompakan itu diakui oleh dunia internasional.
“Buah dari kerjasama dan kolaborasi itu, kita dapat melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19 itu dengan baik. Semuanya kompak pada saat itu. Dan saya ingin penanganan inflasi, stunting, kemiskinan ekstrim juga harus seperti itu, semuanya berkolaborasi seperti pada saat penanganan Pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dikatakan Al Muktabar, pada akhir tahun 2022 lalu, angka stunting di Provinsi Banten terjadi penurunan. Ke depan, dengan pendekatan yang menyeluruh, kita upayakan pada tahun 2024 nanti angka stunting di Provinsi Banten di bawah 14 persen seperti yang ditargetkan oleh Bapak Presiden Jokowi.