Tidak Koordinasi, Pelaksana Proyek Pasang Patok Batas Tol Serang-Panimbang di Area Sekolah

- Jumat, 10 Januari 2020 | 14:42 WIB

"Ya otomatiskan sekolah ini akan kena bongkar, padahal awalnya sekolah ini hanya kena sedikit katanya, hanya beberapa meter saja, Namun berjalannya waktu, ko patok itu bergeser jadi berada di tengan sekolah. Sehingga kalau ditarik lurus, ya habis sekolah ini," terangnya.

Sementara itu, Kepala sekohlah Dasar Negeri (SDN) Cilayanggahu Entin Suhartini menyayangkan tindakan dari orang-orang proyek tol tersebut, padahal sejak awal pembangunan tol Serang-Panimbang itu pihaknya sudah sangat terganggu, dari suara bising alat-alat berat, dan juga efek dari aktifitas proyek yang membuat ruangan kelas sering terjadi getaran-getaran bahkan suara kerasnya getaran yang ditimbulkan hingga membuat kramik lantai pada copot dan genteng pada berjatuhan.

"Saya baru disini baru 8 bulan mas, dan sejak saya disini juga masih ada getaran itu. Karna pemasangan tiang pancang. Dan terkait kerusakan itu, kita telah perbaiki, saya langsung pasang lagi, dan itu biayanya saya anggarkan dari biaya bos. Tidak minta dari siapapun. Apalagi dari pihak tol," tuturnya.

Entin juga menerangkan, keluhan yang ada juga bukan hanya dari para guru, dari siswapun sama. Selain bising dan terganggu. Akses jalan mereka dari rumah menuju sekolah juga susah kondisinya, karena rumah mereka banyak yang berada di sebrang tol, sedangkan sekolah ini berada di area tol.

"Mereka bilang sangat terganggu dengan aktifitas yang ada, tidak dapat konsrentasi belajar lantaran suara dan aktifitas yang ada sangat jelas terlihat dari jendela kelas karena memang proyek tol tersebut berada persis menempel dengan tembok kelas," terangnya.

Walaupun saat ini sudah ada jembatan tol yang sedikit mengurangi masalah, lanjut Entin, namun debu dari tanah merah di area belakang sekolah yang memang tepat lokasi proyek tol tersebut kini mengganggu ketika musim panas, dan becek dan licinnya jalan yang buat bahaya mereka menuju sekolah dan pulang sekolah saat ini.

"Kita berharap pemerintah daerah cepat merelokasi kami dari sini, jangan rencana dan rencana saja, tampa ada realisasinya, karena kegiatan kami telah lama terganggu, sudah hampir satu tahun ini lebih, sejak proyek tol Serang-Panimbang dikerjakan, mereka para siswa jadi tidak nyaman belajar, dan kamipun sama," tandasnya. (IsOne/DB)

Halaman:

Editor: Redaksi

Tags

Terkini

X