Surabaya,Bidiktangsel.com - Wali Kota Surabaya mengatakan bahwa Federation Internationale de Football Association (FIFA) memberikan penilaian tertinggi terkait persiapan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, sebagai salah satu lokasi gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
“Pak Erick (Ketua PSSI) kemarin menyampaikan ke saya bahwa besok Senin (13/3/2022) beliau datang, Pak Menpora (Zainudin Amali) juga datang. Pak Erick sebagai PSSI juga mengecek hasil asesmen (GBT) itu yang tertinggi diantara semua (stadion) yang ada, tetapi dari semua itu ada kekurangannya. Jadi harus dilengkapi dan diselesaikan sebelum Piala Dunia,” ungkap Wali Kota Eri, Minggu (12/3/2023).
Ia menyampaikan, kedatangan Ketua PSSI yang juga menjabat sebagai Menteri Negara BUMN RI, Erick Thohir tidak sendiri. Ketua PSSI Erick Thohir didampingi oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali, Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha, dan perwakilan Kementerian PUPR. Kedatangan rombongan tersebut adalah untuk melakukan pengecekan terhadap Field Of Play (rumput, sistem penyiraman rumput, sistem drainase, dan lainnya), arena (tempat duduk, VIP Area), Media Broadcast, akses keluar dan masuk, Command Center, area medis, serta ruang parkir.
Baca Juga : Roadshow Dan Sosialisasi,Cara Pemkot Surabaya Penuhi Konvensi Hak Anak
“Beliau mengecek, nanti bisa dilihat yang disampaikan Pak Erick Thohir. FIFA sudah memberikan catat kemudian ada rapat dengan Pak Erick, ketika sudah dicek FIFA, kami nilainya paling tinggi,” ujarnya.
Meski begitu, sebagai kepala daerah, Wali Kota Eri tak ingin berbesar hati. Sebab, Pemkot Surabaya terus berupaya membenahi berbagai fasilitas olahraga di Kota Pahlawan. Hal ini juga selaras dengan usaha dari enam kepala daerah lainnya yang ditunjuk FIFA sebagai lokasi gelaran Piala Dunia U-20 2023. Diantaranya, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion GBT Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali.
“Tetapi sebenarnya, apapun itu, kami (pemkot) sudah membuat GBT. Sebab, awalnya belum ada stadion (di Indonesia) yang standar FIFA. Tetapi, teman-teman (Kepala Daerah) enam daerah semuanya berusaha melakukan secara maksimal, karena standar FIFA tinggi,” terangnya.
Tak hanya Stadion GBT Surabaya saja yang akan dikunjungi oleh rombongan Ketua PSSI Erick Thohir. Rombongan tersebut akan melakukan pengecekan di
semua stadion yang menjadi lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023.
“Jadi semua stadion bakal dikunjungi Pak Erick Thohir, Menpora, dan PUPR. Jadi ada timnya untuk memastikan, yang diminta FIFA sudah berjalan semua. Kedua, ada tanggung jawabnya PUPR dan Pemda (Pemerintah Daerah), sehingga nanti PUPR seperti apa, Pemda seperti apa nanti bakal dilihat,” jelasnya.
Walikota yang akrab disapa Cak Eri itu menuturkan, jika terdapat stadion yang tidak sesuai dengan standar FIFA, maka stadion itu akan dicoret dari daftar lokasi gelaran Piala Dunia U-20 2023. “Pak Erick menyampaikan kalau tidak sesuai akan dicoret. Seperti GBT sekarang sudah memenuhi standar FIFA, jadi kalau dipakai atau tidak tetapi kami sudah siap untuk (gelaran) internasional,” katanya.
Sebab, menurutnya, lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 memang harus sesuai dengan standar FIFA. Mulai dari kenyamanan dan keamanan para penonton hingga penempatan lokasi parkir. “Jalur disabilitas, tempat wartawan, vip, dan parkir. Semuanya sudah dikerjakan,” ujarnya.
Namun, apabila Stadion GBT Surabaya yang harus tercoret dari gelaran Piala Dunia Piala Dunia U-20 2023, Cak Eri mengaku akan tetap bangga karena Stadion GBT Surabaya menjadi salah satu stadion yang diperhitungkan di Indonesia.
“Sebab, standar FIFA bukan gaya-gayaan Piala Dunia. Kalau ternyata kami kurang memenuhi standar FIFA, ya sudah. Tetapi saya sebagai Wali Kota Surabaya sudah bangga karena sudah masuk ke dalam enam (stadion) yang distandarkan,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Pemkot Surabaya Lakukan Penataan PKL Di Jalan Srikana Surabaya
DP3A-PPKB Kota Surabaya Gelar Seminar Konvensi Hak Anak(KHA)
Roadshow Dan Sosialisasi,Cara Pemkot Surabaya Penuhi Konvensi Hak Anak