Tradisi Menginang, Budaya Nusantara yang Mulai Punah

Gaya Hidup, bidiktangsel.com - Menginang adalah istilah untuk menyebut suatu kebiasaan mengunyah bahan-bahan paduan antara daun sirih, pinang, dan kapur.

Tradisi ini telah berlangsung lama di Indonesia, diperkirakan sudah ada sejak zaman Neolitik, yaitu lebih dari 3000 tahun yang lalu.

Pada abad ke-9 hingga ke-10, menginang menjadi salah satu bentuk keramahtamahan universal di Indonesia.

Tradisi ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga orang tua, mulai dari rakyat biasa hingga raja.

Baca Juga: Bupati Lebak Sambut Baik Kunjungan Direktur Utama Bank BJB

Menginang juga menjadi bagian dari ritual keagamaan dan adat istiadat masyarakat Indonesia.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi menginang mulai memudar.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan gaya hidup, kemajuan teknologi, dan faktor kesehatan.

Saat ini, tradisi menginang masih dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Di daerah-daerah tersebut, menginang masih menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat.

Tradisi menginang memiliki nilai-nilai budaya yang penting, seperti nilai kebersamaan, keramahtamahan, dan kesehatan.

Baca Juga: Satpol PP Gelar Rapat Kesiapan Pengamanan Pilkades Serentak di Kabupaten Tangerang

Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan melestarikan tradisi ini agar tidak hilang ditelan zaman.

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan tradisi menginang: