• Kamis, 28 September 2023

Penerimaan Negara dan Belanja APBN di Provinsi Banten Tumbuh Positif

- Senin, 31 Juli 2023 | 22:26 WIB
Penerimaan Pajak Provinsi Banten (Ilustrasi)
Penerimaan Pajak Provinsi Banten (Ilustrasi)

Serang, bidiktangsel.com - Kantor vertikal Kementerian Keuangan secara rutin mengadakan rapat Assets and Liability Committee (ALCo) guna membahas kinerja penerimaan negara serta penyaluran pagu anggaran.

Sampai dengan 30 Juni 2023, capaian pendapatan negara di Provinsi Banten sudah mencapai Rp41,10 triliun.

Pendapatan negara tersebut terdiri dari pendapatan sektor perpajakan senilai Rp37,07 triliun, pendapatan sektor kepabeanan dan cukai senilai Rp6,26 triliun, dan PNBP senilai Rp0,76 triliun.

Sementara itu, realisasi belanja negara di Provinsi Banten sudah mencapai Rp12,02 triliun atau 46,50% dari pagu anggaran.

Baca Juga: Pemkot Tangsel Siapkan Puluhan Fasilitas Kesehatan Atasi HIV/AIDS

Belanja negara tersebut meliputi Belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp. 4,03 triliun dan tranfer ke daerah senilai Rp7,99 triliun.

Hingga Juni 2023, sembilan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Banten mengalami tren pertumbuhan positif.

KPP dengan capaian tertinggi adalah KPP Pratama Pondok Aren, yaitu sebesar 65,94% dan KPP dengan pertumbuhan tertinggi adalah KPP Pratama Serang Timur senilai 23,03%. Adapun kontribusi penerimaan pajak terbesar berasal dari PPh NonMigas dan PPN.

Lebih lanjut, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Banten Sugiyarto menyampaikan bahwa sektor dominan dengan pertumbuhan yang paling tinggi adalah sektor keuangan dan asuransi dengan pertumbuhan 54,58%.

Sedangkan sektor perdagangan masih menjadi kontributor terbesar dalam penerimaan pajak di Provinsi Banten, dengan kontribusi sebesar 20,43%.

Baca Juga: Pemerintah Kota Serang Terima Insentif Fiskal Kinerja Pengendalian Inflasi Daerah

Selain itu, realisasi penerimaan bea dan cukai mengalami tren pertumbuhan yang positif. Pendapatan bea masuk diperoleh dari kinerja impor nasional, terutama barang konsumsi dan kebutuhan bahan baku/penolong kebutuhan industri raw sugar.

Pendapatan cukai tumbuh dipengaruhi oleh kebijakan relaksasi (pembukaan) daerah tujuan wisata, pertumbuhan industri rokok elektrik serta kenaikan tarif cukai hasil tembakau, dan extra effort kegiatan pengawasan di bidang cukai.

Sementara itu, Bea Keluar tumbuh -86,64% (dengan kontribusi 0,09%) yang dipengaruhi fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya.

Halaman:

Editor: Radi Iswan

Sumber: Humas DJP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemkot Tangerang Gelar Sosialisasi Pesantren Sehat

Minggu, 24 September 2023 | 16:35 WIB

Pemkot Tangerang Gelar Pendampingan KIM 2023

Minggu, 24 September 2023 | 16:13 WIB

Satpol PP Pantau TPS di 16 Desa Jelang Pilkades Serentak

Minggu, 24 September 2023 | 14:03 WIB

Kartu Identitas Anak di Kabupaten Tangerang Baru 42%

Sabtu, 23 September 2023 | 07:36 WIB
X