Wali Kota Surabaya Peduli Pada Rutilahu, "Dandan Omah Dadi Apik, Rek"

- Senin, 6 Februari 2023 | 22:32 WIB
Wali Kota Surabaya Presentasi pada Anugerah Kebudayaan PWI 2023 dengan Topik Dandan Omah Dadi Apik, Rek
Wali Kota Surabaya Presentasi pada Anugerah Kebudayaan PWI 2023 dengan Topik Dandan Omah Dadi Apik, Rek

Jakarta, bidiktangsel.com -  Sebagai kota besar nomer dua di Indonesia, kesenjangan antara si kaya dan si miskin sangat terasa. Dalam hal tempat tinggal, di balik barisan gedung-gedung pencakar langit, dan rumah-rumah mewah, masih banyak Rutilahu (rumah tidak layak huni).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, S.T., M.T., sejak menjadi orang nomer satu di Kota Pahlawan, "gas pol" menjalankan  program bedah rumah bertajuk "Dandan Omah Dadi Apik, Rek".

Program inilah yang diikutsertakan dalam Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023, yang mengusung tema "Inovasi pangan, sandang dan papan, berbasis informasi dan kebudayaan."

Setelah mengikuti proses penjurian administratif hingga presentasi di depan tim juri, akhirnya ia terpilih sebagai salah satu dari 10 bupati/wali kota penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023.

Menurut rencana ke-10 kepala daerah tersebut, bakal menerima Trofi Abyakta (maju, berkembang) pada puncak peringatan Hari Pers Nasional, bersama Presiden RI Joko Widodo, di Medan, Sumatera Utara, 9 Februari 2023.

Tim juri yang diketuai Yusuf Susilo Hartono (wartawan senior kebudayaan dan penggagas AK-PWI Pusat), dengan anggota Dr. Ninok Leksono (wartawan senior/Rektor Universitas Multimedia Nusantara), Agus Dermawan T (pengamat dan penulis kebudayaan dan seni), Atal S.Depari (wartawan senior/Ketua Umum PWI Pusat) dan Dr.Nungki Kusumastuti (Dosen Institut Kesenian Jakarta/penari senior dan aktris film dan sinetron).

Saat presentasi di kantor PWI Pusat, Wali Kota yang gemar main ludruk dan menari Remo,  mengenakan ikat kepala gaya arek Suroboyo, dengan busana dengan warna dasar abu, bersandal kulit.

Selalu tersenyum, dengan lesung pipit menghias pipinya.  Pengganti Tri Rismaharini itu, sangat menguasai persoalan perumahan khususnya Rutilahu dengan program Dandan Omah Apik Rek.

Selain memiliki kepedulian pada wong cilik,  khususnya yang tinggal dalam rumah yang tidak layak huni, memang latar pendidikan dan pengalaman kerjanya berkaitan dengan perumahan. Arek Surabaya, kelahiran 27 Mei 1977, S1-nya dua : Teknik Sipil dan Sipil Konstruksi ITS Surabaya, S 2 -nya juga dua : Manajeman Proyek ITS Surabaya dan Magister Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Dalam kariernya di pemerintahan, ebelum menjabat Wali Kota Surabaya, 24 Februari 2021 sampai sekarang, pernah menjadi  Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang, 2018, dan lain-lain.

Kata kuncinya gotong royong
Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur, saat ini Surabaya jumlah penduduknya  2.972.801 jiwa, dengan luas daratan 334,52 km2. Di kota itu tinggal beragam suku (Jawa, Madura, Tionghoa, dll), dengan memeluk agama beragam juga : Islam (mayoritas), Kristen/Katholik, Hindu, Buddha, dll.

Bagi masyarakat yang ingin rumahnya didandani (diperbaiki), menurut Cak Eri, dapat mengajukan permintaan lewat aplikasi Sayang Warga, e-Hausing atau e-Rutilahu.

Seiring dengan perkembangan zaman, dalam membangun Surabaya secara umum, termasuk di dalamnya dandan omah   mengandalkan teknologi informasi berbasis kearifan lokal.

Lalu bagaimana dengan warga yang nir-teknologi? Disitulah kearifan lokal saling tolong-menolong hadir. Baik pertolongan sesama keluarga, warga, hingga pejabat pemerintah.

Lebih jauh ia memaparkan data bahwa pada tahun 2022 ada 1.465 unit rumah yang mendapat program dandan omah. Dana yang dibutuhkan untuk tiap rumah sekitar Rp 30 juta. Dari 1.465 unit rumah yang diperbaiki itu, 950 unit menggunakan APBD Kota Surabaya.

Halaman:

Editor: Radi Iswan

Sumber: PWI Pusat

Tags

Terkini

Polres Sukoharjo Gelar Sarasehan Dai Kamtibmas

Sabtu, 1 April 2023 | 04:17 WIB

Koramil 01 Sukoharjo Berikan Takjil Buka Puasa

Sabtu, 1 April 2023 | 04:06 WIB
X