Jakarta, bidiktangsel.com - Kemarin, atau tepatnya 2 hari lalu, sebenarnya kita merayakan Hari Pendidikan Nasional, sebuah momen penting, salah satu hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana tiap tahunnya selalu diperingati:
Kita rayakan hardiknas, namun bukan sekedar untuk mengenang jasa pahlawan pendidikan dimasa lalu, tapi seyogianya patut kita ambil makna dan esensi dari pengorbanan besar para pahlawan bagi bangsa dan negara.
Tidak sedikit nilai-nilai kehidupan yang dapat kita gali dari tekad kuat serta kerelaan luar biasa para pahlawan pendidikan saat membabat habis benih-benih kebodohan yang ditanamkan kaum penjajah pada ladang pemikiran bangsa Indonesia kala itu.
Kita semua tentunya sependapat bahwasanya sejarah Ki Hadjar Dewantara telah memberikan banyak tauladan akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan dan kemajuan bangsa ini.
Benar kata Tokoh sekaligus Pahlawan Pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara, "Tak ada hukuman yang lebih menyedihkan dari terpenjara kebodohan."
Kebodohan adalah pangkal kemiskinan yang sangat erat kaitannya dengan kemaksiatan atau kebatilan. Hanya pendidikanlah, hal-hal buruk tersebut dapat diberantas tuntas sampai ke akar-akarnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memandang pendidikan sebagai elemen yang sangat penting untuk mengakselerasi segenap daya upaya pemberantasan korupsi di NKRI. Ujar Ketua KPK H. Firli Bahuri dalam siaran persnya yang diterima redaksi, Rabu 4/5/22 pagi.