Serpong Utara - Warga RW 05 Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan sekitarnya yang terkena dampak langsung pembangunan proyek tol Kunciran Serpong yang menghubungkan Cinere – Bandara Soekarno Hatta mengeluh karena tidak ada kepedulian dari pihak PT yang mengerjakan proyek tersebut. Warga minta agar pihak PT Waskita yang mengerjakan proyek tol ini segera merealisasikan sesuai apa yang pernah dijanjikan pada saat pertemuan di Kantor Kelurahan Pakujaya bulan yang lalu. Diantaranya pemagaran pinggir proyek dan penanggulangan saluran, karena kalau musim hujan airnya tumpah ke kawasan perumahan dibarengi dengan lumpur. Belum dipagarnya pinggiran proyek tol tersebut dapat menimbulkan kerawasan, bahkan warga Rt 011/05 telah kehilangan burung piaraannya akibat dicuri orang. Salah seorang warga mengungkapkan, setiap hari getaran alat-alat berat sangat terasa sekali. “ Getaran alat berat itu sampai membuat pintu rumah berbunyi,” kata seorang warga. Menurutnya, sejak pengerjaan proyek tol itu, pihak PT belum pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sama sekali. Bahkan mereka mempertanyakan apakah tidak ada kompensasi kepada warga yang terkena dampak proyek seperti ini. Ketua RW 05 Kelurahan Pakujaya, Drs H Saji Rahardjo mengakui adanya protes warganya terhadap pembangunan proyek tol tersebut. Oleh karena itu pihaknya telah melaporkan permasalahan kuluhan warga itu kepada Lurah Pakujaya dan telah dibentuk tim untuk ikut menanggulangi dan mencari solusi. "Direncanakan tim itu akan menemui pihak proyek pada hari Selasa (22/8),” ujarnya. Sejumlah ruas jalan lingkungan yang terkena dampak proyek kini rusak parah dan saat hujan lingkungan rumah berlumpur. “Proyek pekerjaan jalan tol terkesan tidak profesional sejak ada rencana pembangunan mendapatkan keluhan warga yang terdampak langsung dengan kegiatan tersebut seperti suara bising, berdebu, jalan kondisi rusak parah hingga saat hujan jalan lingkungan berlumpur terkadang sampai masuk pekarangan rumah warga,” ujarnya. Masuknya lumpur ke pekarangan rumah warga dari badan jalan maupun saluran air yang tersumbat akibat proyek pembangunan Jalan Tol Kunciran karena sekarang rumah warga lebih rendah dari proyek tersebut selain sama sekali tidak ada saluran air. Sejumlah warga yang terkena dampak proyek Jalan Tol Kunciran sama sekali tidak keberatan adanya proyek tersebut tetapi seharusnya sebelum melakukan pendoseran tanah atau pekerjaan di lapangan ada sosialisasi terlebih dahulu jangan main doser saja. “Bayangkan hampir setiap hujan lingkungan rumah warga di RT 02, 03 dan 011 RW 05 selalu kebanjiran akibat tidak ada saluran air,” keluhnya. Sementara itu, Lurah Pakujaya, Dahlan S saat dihubungi mengaatakan, pihaknya telah menerima keluhan puluhan warga di lingkungan RW 05 yang berbatasan langsung dengan proyek jalan tol tersebut. Memang banyak keluhan warga sekitar, ujarnya terlebih masalah banjir lokal. Badan jalan berlumpur saat hujan dan kondisi jalan lingkungan rusak parah akibat kendaraan berat melintas untuk pembangunan jalan tol tersebut. Menurut Dahlan, pihaknya telah berusaha untuk mejembatani dengan pihak pengelola proyek pembangunan tol tersebut agar permasalahan yang dikeluhkan warganya dapat teratasi dengan baik. (mg/yat)