Bogor,Bidiktangsel.com - Peradaban yang baik dimulai dari dalam rumah menjadi tema besar dalam temu Forum Keluarga Sehat yang dilaksanakan di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Sabtu (11/3/2023) sore.
Temu Forum Keluarga Sehat yang digagas oleh para aktivis ini dihadiri oleh pasangan suami istri, organisasi kepemudaan, karang taruna dan peserta lainnya.
Dalam temu Forum Keluarga Sehat itu Wali Kota Bogor, Bima Arya beserta Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yane Ardian menjadi pembicara utama.
Bima Arya mengatakan membangun manusia memiliki tantangan yang sangat besar.
Baca Juga : Jelang Ramadhan,Kantor Pertanahan ATR/BPN Kota Bogor Serahkan Sertifikat Untuk 26 Tempat Ibadah
Karena lanjutnya, membangun manusia tidak seperti melakukan pembangunan infrastruktur yang memiliki bentuk, tolak ukur membangun manusia memiliki tantangan tersendiri.
"Sehingga banyak kepala daerah tidak mau menyentuh ini. Lebih baik yang kelihatan. Padahal ini (membangun manusia) juga penting, kami belajar banyak di Kota Bogor ketika kami membangun fisik, tapi manusianya tidak menjaga maka hancur fisiknya," ujarnya.
Bima Arya mengaku sejak lima tahun menjabat di periode pertama dirinya terus belajar dan berdiskusi dengan para pakar peneliti dan akademisi.
"Saya juga berdiskusi panjang dengan IPB, fakultas ekologi manusia, saat itu prof Arif Satria waktu itu masih dekan dan kita sama-sama merumuskan konsep kota keluarga. Maka kemudian di periode kedua saya mendeklarasikan visi Kota Bogor sebagai kota keluarga," ujarnya.
Visi ini terdengar sederhana namun memiliki tantangan yang berat, karena sejatinya kota keluarga itu ketika seluruh kebijakan referensinya adalah untuk penguatan ketahanan keluarga.Semuanya harus seperti itu. Semuanya ujung-ujungnya tentang keluarga. Tidak saja sejahtera secara materi, tapi juga secara moril," katanya.
Pada kesempatan itu Bima Arya menyampaikan terima kasih atas usaha dan kontribusi dari para organisasi kepemudaan, aktivis yang juga mau masuk ke dalam isu keluarga."Kami tahu belum tentu ini terlihat di masa kita menjabat, tapi ikhtiar ini harus dilakukan bersama-sama karena kalau kita, Indonesia, berniat untuk menjadi satu dari 5 negara ekonomi terkuat di tahun 2045 memanfaatkan bonus demografi, kita harus fokus pada isu keluarga," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian memaparkan fungsi dan peranan serta tanggung jawab keluarga.
Pembentukan keluarga kata Yane, dimulai ketika pada fase seseorang akan berumah tangga.
Saat itu akan masuk pada fase keluarga baru, kemudian memiliki anak, hingga tahapan sampai pada masa lansia. "Setiap tahapan itu memiliki tantangan berbeda sehingga juga memiliki peranan-peranan berbeda," katanya.
Artikel Terkait
DP3A Kota Bogor Gelar Talkshow Aman Dan Bijak Menggunakan Media Online
Kamar Dagang Dan Industri Jadi Salah Satu Kunci Pertumbuhan Ekonomi Kota Bogor
Jelang Ramadhan,Kantor Pertanahan ATR/BPN Kota Bogor Serahkan Sertifikat Untuk 26 Tempat Ibadah