Kisah Tito Yang Ingin Terus Berdampingan Dengan Qur’an

- Selasa, 21 Februari 2023 | 16:12 WIB
Santri yang 2016 silam masih duduk di bangku 2 Sekolah Dasar, kini ia telah tumbuh besar dan duduk di bangku 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Santri yang 2016 silam masih duduk di bangku 2 Sekolah Dasar, kini ia telah tumbuh besar dan duduk di bangku 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs).

BidikTangsel.com - Sahutan adzan Dzuhur menggema di antara perbukitan di Kampung Rukem, Purworejo. Tampak seorang remaja laki-laki keluar dari rumahnya, lengkap dengan peci, koko putih, dan sarung kotak-kotaknya.

Santri yang 2016 silam masih duduk di bangku 2 Sekolah Dasar, kini ia telah tumbuh besar dan duduk di bangku 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs). Ialah Tito Fitriansyah, ia tumbuh dewasa berbekal Al Qur’an.

Santri remaja yang kerap disapa Tito ini tinggal di rumah yang berada di samping Mushola Miftahul Huda. Mushola tersebut menjadi saksi dirinya dalam menghabiskan waktu dengan Al Qur’an dan belajar Islam.

Sejak usia 4 tahun, Tito sudah mulai aktif mengaji di Mushola Miftahul Huda. Setiap sore Tito menghabiskan waktunya untuk mengaji, mulai dari belajar iqro hingga kini Tito sudah bisa membaca Al Qur’an.

“Ini baru sampai juz 15 mbak, masih kurang separo semoga bisa segera khatam,” tutur Tito menerangkan.

Rasa malas dan keinginan untuk tidak mengaji kadang timbul di benak Tito, tetapi karena ia selalu kembali bersemangat ketika diingatkan orang tua.

“Dulu pas SD pernah sampai dimarahi bapak karena gak ngaji,” ucap Tito sambil senyum malu-malu.

Orang tua Tito ingin anak bungsunya ini paham ilmu agama, setelah lulus SD pun Tito melanjutkan sekolah di MTs. Besar harapan Tito menjadi lebih paham agama dan terjaga dengan Al Qur’an.

“Kalau di sekolah setiap pagi hafalan surah pilihan mbak, ini lagi hafalan Al-Waqi’ah,” sambung Tito menjelaskan. Setelah lulus dari MTs, Tito ingin melanjutkan sekolah di MA dengan harap bisa menghafal Al Qur’an dan memperdalam ilmu agamanya.

Sore itu Tito celingukan mencari teman ngajinya. Sejak Ramadhan 1443 H lalu aktivitas mengaji terpaksa dihentikan.

Mushola Miftahul Huda tengah melakukan renovasi dan pembangunan. Walaupun TPA sementara diliburkan, ia tetap membaca Al Qur’an lembar demi lembar setiap harinya.

Saat ini ia tengah merampungkan juz 15 dan menjaga hafalan juz 30 miliknya.

“Sekarang itu udah lupa-lupa mbak juz 30-nya karena lama banget gak ngaji,” keluh Tito.
Kegiatan sore yang harusnya mengaji kini Tito mengisinya dengan bermain voli bersama remaja seusianya. Ia rindu kembali mengaji dan menghafal Al Qur’an lagi.

Tito lahir di tengah keluarga sederhana. Ayah dan ibu Tito bekerja dari pagi hingga sore.
Ayahnya seorang buruh bangunan dan ibunya bekerja di pengepul rempah-rempah di desa seberang. Besar harapan orangtua agar Tito kelak sukses dan paham agama.

Halaman:

Editor: Radi Iswan

Tags

Terkini

Polres Sukoharjo Gelar Sarasehan Dai Kamtibmas

Sabtu, 1 April 2023 | 04:17 WIB

Koramil 01 Sukoharjo Berikan Takjil Buka Puasa

Sabtu, 1 April 2023 | 04:06 WIB
X