Ciputat, bidiktangsel.com - Penyakit Tubercolosis atau TBC turut membayangi kekhawatiran masyarakat akan penyakit menular setelah pandemi Covid-19. Penularan penyakit yang sudah lama ada di Indonesia ini mirip-mirip dengan Covid-19 yakni menular melalui udara.
Selain itu penularan masif akan terjadi ditempat kerumunan orang. Hal itu diungkapkan Ketua umum Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Raisis Arifin Panigoro. Menurut Raisis, penyakit TBC jangan dianggap enteng, sebab penularan TBC juga yang tercepat dan jika tidak diobati secara baik, penderita TBC dapat meninggal dunia dengan cepat.
"Bila ada seorang penderita TBC tidak ditemukan dan tidak diobati, secara teori maka dalam kurun waktu satu tahun akan menularkan 10 sampai 15 orang disekitarnya," ujar Raisis usai melantik pengurus PPTI cabang Kota Tangerang Selatan di gedung Blandongan, Puspemkot Tangsel, Kamis (9/12).
Menurut Raisis, penularan TBC juga tidak mengenal batas usai, dan ditularkan oleh siapa saja.
"TBC dapat mengenai siapa saja, tua muda, kaya, miskin, di kota dan di desa," jelasnya.
Namun, sambung Raisis pada umumnya TBC banyak menjangkiti masyarakat kurang mampu.
"Kalau kita bicara kemiskinan, maka sudah dapat diduga terkait dengan gizi buruk, tempat tinggal yang tidak sehat, pemukiman kumuh," ujarnya.