Bidiktangsel.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memaparkan Rancangan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan, ada enam persoalan kesehatan masyarakat yang tengah dihadapi saat ini.
Keenam persoalan itu masuk kedalam program kerja tahun 2023-2024 Dinas Kesehatan Tangsel.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr. Allin Hendalin Mahdaniar, MKM mengatakan, persoalan pertama adalah masih adanya kematian ibu dan bayi di Kota Tangsel.
"Angkanya 27,8 per-seribu kelahiran ibu. Artinya jika dikonversikan ada 8 ibu meninggal pertahun di Kota Tangsel. Ibu melahirkan ini adalah manusia yang punya hak hidup yang harus kita perjuangkan keselamatannya, " kata Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Allin, di Puspemkot Tangsel, Rabu, 22 Februari 2023.
Persoalan kedua menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel tersebut adalah permasalahan stunting dan gizi buruk pada balita, dalam hal ini upaya untuk menekan angka stunting yang perlahan mulai menurun angkanya.
"Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), stunting di Kota Tangsel tahun 2021, angkanya 19,9 persen. Kemudian menurun ditahun 2022, di angka 9 persen. Dan ditahun 2023-2024 kita targetkan turun di angka 7 persen," ujarnya.
Menurutnya, yang terberat dari upaya menekan angka stunting adalah memutus rantai stunting agar tidak menambah kasus baru.
Persoalan ketiga, keempat dan kelima diantaranya ialah masih adanya peningkatan kasus penyakit menular dan penyakit tidak menular, obesitas sentral pada penduduk usia 15 tahun keatas dan masih ditemukannya ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).
"Menurut hasil survei terdapat 172 ribu orang ada pada kondisi obesitas sentral di Kota Tangsel. Skrining dilakukan dengan mendeteksi secara dini, penyakitnya agar cepat ketahuan, maka kita segera mengatasinya, sehingga tidak ada kata terlambat. Begitu juga dengan penyakit menular dan kasus ibu hamil KEK," ujarnya.
Acara yang digelar tersebut dalam forum gabungan perangkat daerah Kota Tangsel tahun 2023 dengan DP3AP2KB. Di gedung Puspemkot Tangerang Selatan, lantai 4 ruang Blandongan. Ciputat.
Dalam persoalan keenam menurut Allin ialah peningkatan mutu di fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah.
"Kita tidak hanya berbicara kuantitas, tapi bagaimana meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya yang kita canangkan adalah layanan kesehatan tradisional di tingkat Posyandu sampai rumah sakit," ungkap Allin.
Lanjutnya, berkaitan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan Kota Tangsel juga melakukan rencana aksi dalam pelaksanaan Tranformasi Layanan Kesehatan, melalui 6 (enam) Pilar Transformasi.
"Ke enam transformasi diantaranya yaitu Layanan primer yaitu melalui pemberdayaan masyarakat, perluasan cakupan imunisasi dan vaksinasi, skrining penyakit menular dan tidak menular, skrining stunting pada bayi dan balita ANC untuk kesehatan ibu dan bayi standarisasi layanan Puskesmas, Posyandu, dan kunjungan rumah," jelasnya.