Serpong - Ketua Kadin Tangerang Selatan (Tangsel) harus mandiri, tangguh, profesional dan visioner sebagai pengusaha, bukan lagi titipan penguasa manapun jika Kadin Tangsel ke depan ingin lebih baik. "Saatnya atau sekarang berbenah yang sebenar -benarnya," tegas Uten Sutendy dalam wawancara kemarin, Jum'at (17/11-2017). Uten Sutendy Menurutnya, Kadin Tangsel yang ada sekarang kian mundur jauh ke belakang. Selain masih terjebak dan berkutat di seputar rebutan kue APBD, juga cara -cara berorganisasi yan ditampilkan masih tradisional tidak sesuai dengan perkembangan Kota Tangsel yang sudah 'high educated' terutama dalam bidang dunia usaha. Oleh karena nya Kadin Tangsel harus bisa dan segera berbenah. Dimulai dengan menyiapkan Mukota dengan benar. "Artinya, rasional, obyektif , terbuka, dan bertujuan untuk benar- benar membangun organisasi usaha yang profesional," kata Uten Sutendy Presiden Tangsel Club yang juga mantan pengurus Kadin. Kota Tangsel adalah satu dari sekian banyak kota di Indonesia yang pertumbuhan ekonominya paling bagus. Hal itu terjadi karena begitu banyak pelaku usaha dari luar Tangsel yang berkiprah di Tangerang Selatan. "Dan mereka sebagian besar enggan masuk Kadin Tangsel." kata Uten yg juga dikenal sebagai budayawan. Menurutnya ada 'gap culture' yg sangat jomblang, di satu sisi pertumbuhan dunia usaha Tangsel begitu modern dan visioner, tetapi organisasi Kadin Tangsel malah makin tradisional bahkan cenderung komunal. Ia berharap pelaksanaan Mukota Kadin Tangsel nanti harus dijadikan momentum untuk benar-benar bagi perbaikan Kadin. "Pilihlah calon ketua yang profesional. Usahanya jelas, cara berpikirnya bagus, moralitas bagus, mandiri, tangguh, dan juga jelas kontribusinya bagi pembangunan ekonomi di Tangsel. Jangan lagi pilih calon titipan "penguasa" atau yang berbau politik jika tak ingin Kadin Tangsel makin terpuruk. (US)