Serpong, bidiktangsel.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terancam batal lantaran jumlah penderita yang terpapar covid 19 di hampir setiap kabupaten kota di Indonesia.
Situasi tersebut di nilai sangat mengkhawatirkan nasib bangsa Indonesia kedepan, terlebih pemerintah daerah Kota Tangerang Selatan di kritik belum memiliki rumusan tentang solusi terhadap imbas pelaku usaha kecil untuk tetap bertahan di tengah pandemi.
Meski Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menghimbau untuk mengedepankan nasib pedagang kecil ketimbang pengusaha besar, hal tersebut nampaknya tidak membuahkan hasil yang maksimal tentang kebijakan yang diberlakukan di Tangsel.
Junaidi Rusli, mantan ketua Persatuan Wartawan Indonesia Tangsel yang juga pendiri dan Ketua Umum Masyarakat Anti Monopoli Persaingan Usaha sehat (MAMPU),menilai, masih adanya ketimpangan sosial yang terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan atas imbas kebijakan yang terjadi terhadap pelaku usaha kecil.
Di katakannya, imbas penutupan tempat pelaku usaha kecil memberikan dampak yang serius bagi keberlangsungan hidup pelaku usaha kecil tersebut.
"Saya melihat, upaya penutupan di tempat pelaku usaha kecil di tengah pandemi ini merupakan upaya pelumpuhan ekonomi pengusaha kecil. Sementara, pasar,mall di biarkan di buka hingga pukul 22.00 WIB, bioskop, kemudian tempat karaoke ada yang buka sampai jam 03.00 pagi. Kok seperti ini sih?," Tanya Junaidi
Menurutnya, pemerintah pusat, provinsi dan khususnya Kota Tangsel harus menyiapkan solusi seimbang, dan terbaik atas imbas kebijakan yang di jalankan.