Setu - Kebutuhan prasarana terminal di Kota Tangerang Selatan dibutuhkan untuk menata transportasi massa terutama angkutan yang ada. Sebagai wilayah pemekaran, Kota Tangsel yang memasuki usia 8 tahun, sudah selayaknya memiliki terminal baik type A dan type C. Pemkot tangsel melalui Dishubkominfo Tangsel sedang membahas kajian pengadaan terminal khususnya type C yang direncanakan di wilayah Muncul dan kajian Andalalin terminal BSD Serpong. Sedangkan terminal type A yang ada di Pondok Cabe tengah tahap pembangunan hingga saat ini.
[ads1]
Bertempat di Bola Sea Food, jl.Ciater Bar,No 18, Rw.Buntu, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (13/12/2016), Dishub Tangsel mengadakan kajian dengan beberapa konsultan, seperti PT.DUA RIBU SATU PANGRIPTA, konsultan mengenai Pekerjaan Kajian Feasibility Studies Terminal Muncul, dan PT.REKA PRIMA CONSULTANT, konsultan mengenai Pekerjaan Kajian Andalalin Terminal BSD Kota Tangerang Selatan.
Ketika konsultan dari PT.Dua Ribu Satu Pangripta dan PT.Reka Prima Consultant mempersentasikan kajiannya, kurang menguasai wilayah daerah yang akan dijadikan terminal type C itu. Seperti belum adanya kejelasan harga pasaran tanah disekitar Muncul, dan masih ada angkutan Serpong – Kalideres yang kurang diperhatikan konsultan dan tidak adanya ketetapan dalam menentukan titik terminal. Masukan juga disampaikan Kapolsek Cisauk, AKP Abdul Kohar,SH,MH bahwa perapatan Muncul sering terjadi kemacetan hingga malam hari. Diperparah ketika angkutan berhenti menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat , termasuk ngetem dibahu jalan. “Coba diminta tanggapan dari pengemudi dan masyarakat disekitarnya, karena masukan mereka dapat menjadi pertimbangan kedepan,”kata Kapolsek Cisauk AKP Abdul Kohar menambahkan. “Seperti diketahui, setiap terminal sangat riskan, ini harus diperhatikan juga. Kalau bisa , coba dipertimbangkan untuk pembuatan Pos Terpadu untuk memudahkan pengamanan dan pengawasan kedepannya,”ujar Kapolsek Cisauk kepada pihak konsultan. Sedangkan untuk andalalin di BSD, Wakapolsek Serpong AKP Abdul Rachim memberikan saran dan masukkan bagaimana jika di depan pasar modren yang jadi titik kemacetan dapat dibangun Jembatan Penyeberang Orang (JPO). “Pengunjung pasar modren terutama hari libur, kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi dan parkir di bahu jalan sehingga terjadi penyempitan jalan. Dengan keberadaan JPO, maka parkir kendaraan dapat diseberang dan lebar jalan tidak berkurang sehingga mengurai kemacetan.”tutur Wakapolsek Serpong kepada konsultan PT.REKA PRIMA CONSULTANT. Karena presentasi dari kedua konsultan belum semua aspek di lapangan, oleh Kasie Parkir dan Terminal Dishubkominfo Kota Tangsel, Dito Chandra meminta kepada konsultan untuk merevisi dan memasukkan saran dari berbagai pihak dan diberi batas waktu Rabu (14/12/2016), sehingga apa yang menjadi kajian ini dapat diselesaikan tepat waktu. Menurut informasi yang diterima, ketiga konsultan yang memberikan presentasi tentang kajian terminal type C Muncul, kajian Adalalin BSD dan kajian Retribusi Parkir, semuanya dariluar Kota Tangerang Selatan. Seperti PT.DUA RIBU SATU PANGRIPTA, Jl. Suryalaya III No. 40A Bandung, PT.REKA PRIMA CONSULTANT Jl. Sari Wates I No. 36 Antapani Bandung, sedangkan PT.KUNCI KONSULTAN, jl.Bangbarung Raya No.62A, Bogor. Sehingga wajar jika para konsultan tidak begitu memahami wilayah secara detil dan akurat.(*)