MENJELANG PUASA RAMADHAN IKUT MERIAHKAN SILAT BEKSI KARANG TENGAH

- Senin, 14 Mei 2018 | 21:14 WIB

KOTA TANGERANG - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dan perubahan budaya, Pedepokan Perguruan Silat Beksi Indonesia di Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, bertahan melestarikan budaya Betawi, salah satunya silat beksi.

[ads1]

Acara tersebut dihadiri, Ketua RT 01 H. Halawi, ketua RT 02 Rodin, Ronny Hendrawan Ketua organisasi Beksi Kong Nur, mantan Lurah Karang tengah H. Thabri Setia, H. Azis Gagap dan Ust. H. Abdul. Rosyid, S.Ag, serta Miftahul Jannah Dewan Guru. Ketua RT 01/ 08. H. Halawi dalam sambutannya menyampaikan, gambaran yang terkandung pada Pancasila adalah menjaga persatuan dan kesatuan serta melaksanakan kebudaya an terkandung pada Pancasila. Semua harus belajar, belajar mendapat kan ilmu, mengaji boleh pada guru tentunya, termasuk belajar silat. "Mempelajari silat bukan hanya soal bela diri dan melestarikan budaya, melain kan juga penanaman nilai-nilai luhur yang saat ini mulai luntur. Pedepokan Beksi di jalan Pahala itu diapit dua komplek Barata dan komplek departemen keuangan," ujar H. Halawi, S.Pd. "Harapan kita, agar Silat Beksi atau pencak silat lainnya tidak hilang ditelan zaman dan kalah dengan bela diri asing yang masuk ke sini," ujar Ketua RT 01/ 08 Karang tengah H. Halawi, S. PD. "Masih banyak warga yang belum mengetahui Silat Beksi. Padahal ini adalah warisan budaya Tangerang. Maka itu, kita akan upayakan kampung Pahala 08 untuk bisa dijadikan dalam muatan Seni Budaya sehingga bisa terus dilestarikan," katanya. Dia berharap. Perguruan Silat Beksi Indonesia juga digemari oleh orang asing. Silat Beksi juga sudah dipelajari sejumlah orang dari beberapa negara. "Nah, kenapa kita sendiri tidak mau belajar silat? Gerakan dan jurus kita berbeda, nggak apa-apa. Yang penting, pencak silat tetap jadi tuan rumah di negeri sendiri," ungkap H. Halawi. Sementara Ketua RT 02 Rodin mengata kan, di kampung Pahala 08 Kelurahan Karang tengah Kota Tangerang, khususnya kaum remaja dan pemuda, sudah sejak beberapa hari lalu ramai bicara soal aktivitas Kesenian dan soal bela diri menjelang bulan puasa, mereka punya rutinitas untuk latihan Silat Beksi yang akan diresmikan. "Jangan merasa aneh dulu. Apalagi menganggap ini tindakan yang terlampau cepat lantaran Lebaran masih lama. Mereka merasa perlu mempersiap kan hal-hal duniawi semacam Kesenian, olah raga khusunya Silat Beksi Indonesis itu agar nanti ketika Ramadan, ibadah tak terganggu dengan memikirkannya,," jelas Rodin. Namun, sambungnya, hal itu hanyalah sebagian kecil dari kebiasaan yang aktivitasnya terus dilakukan di kampung Pahala RW 08 Karang tengah. Hal yang lazim dilakukan kaum Betawi menjelang puasa. Pimpinan dan Pelatih Silat Beksi di Pahala Bang Satibih mengatakan, Rowahan diartikan sebagai bentuk rasa syukur atas rejeki dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT. "Sekaligus sebagai pengingat terhadap saudara atau keluarga yang sudah mendahului kita, dengan cara mengirim kan doa-doa kepada mereka," pintanya. Salah satu tradisi yang juga penting dan tak boleh ketinggalan adalah ziarah kubur. Biasanya dua hingga satu minggu menjelang Ramadan. Sementara tokoh masyarakat yang berada dilingkungan RW 08 karang tengah Iwan Bambang Subekti mengata kan, acara ini juga bisa membangkitkan kembali, mufakat antar warga RT RW dan kelurahan, selain itu juga untuk saling bersilaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyrakat,” terang Iwan, yang juga Lurah di Larangan Utara. Dia melanjutkan, Rowahan ini juga bisa dimanfaatkan untuk membahas kekurangan dan apa aja yang menjadi keperluan di masyarakat. "Kita bisa membahas apa yang diperlukan oleh warga, soal keamanan lingkungan, kebersihan lingkungan dan membahas program-program yang ada di Pemerintah Kota Tangerang, maka dengan kumpulnya kita ini sangat menimbulkan dampak postif,”ungkap Iwan. Lebih menjurus ia mengatakan, Rowahan menyambut puasa di bulan suci ramadhan tersebut, merupakan untuk silaturahmi lebih dalam. "Semoga dalam menjalankan ibadah puasa besok bisa lebih baik dari yang sebelumnya," jelasnya. "Ini adalah bagian dari pengenalan kepada masyarakat lainnya," sambung Iwan. Penulis : Edward. An.

Editor: Redaksi

Tags

Terkini

Efek Samping Minyak Goreng Bekas Pakai

Minggu, 19 Maret 2023 | 09:25 WIB

Ada apa di Malam Nisfu Syaban ?

Selasa, 7 Maret 2023 | 17:06 WIB

Puntung Rokok Menyebabkan Pencemaran Lingkungan

Selasa, 7 Maret 2023 | 14:13 WIB

Kelezatan Pempek, Makanan Asal Kota Palembang

Sabtu, 4 Maret 2023 | 23:41 WIB

Mau Coba Yuk! Naik Motor Listrik Konversi di IIMS 2023

Sabtu, 18 Februari 2023 | 18:53 WIB
X